4 Miskonsepsi Tentang Jurusan Teknologi Pangan

Belakangan ini, jurusan teknologi pangan menjadi populer di kalangan calon mahasiswa. Pasalnya jurusan tersebut sangat tepat diterapkan di Indonesia yang menjadi negara agraris dengan sumber daya alam yang sangat kaya.

Bukan hanya sumber dayanya saja yang menonjol, pada sektor industri juga semakin berkembang setiap tahunnya. Namun, nyatanya masih banyak yang miskonsepsi tentang jurusan tentang teknologi pangan tersebut.

4 Miskonsepsi Tentang Jurusan Teknologi Pangan

Meskipun setiap tahunnya jurusan teknologi pangan di Indonesia semakin banyak peminatnya beberapa tahun ini. Ternyata masih banyak yang miskonsepsi tentang jurusan tersebut. Padahal jurusan tersebut memberikan keuntungan dengan prospek kerja yang sangat luas. Lalu apa saja miskonsepsinya? Berikut ulasannya.

Teknologi Pangan Termasuk Jurusan Teknik

Inilah miskonsepsi pertama di mata masyarakat. Ketika mereka mendengar kata tek-, maka mereka akan mengira kalau jurusan tersebut termasuk dalam jurusan teknik. Padahal keduanya sangat berbeda.

Jurusan teknik adalah jurusan yang mempelajari tentang teknologi baru dalam bidang manufaktur yang memudahkan kehidupan sehari-hari. Adapun teknologi pangan adalah jurusan yang mempelajari pengolahan bahan pangan sampai produk tersebut aman untuk dikonsumsi.

Teknologi Pangan Sama dengan Jurusan Gizi

Miskonsepsi selanjutnya adalah masyarakat menganggap jurusan ini sama dengan jurusan gizi. Sudah dijelaskan di atas kalau teknologi pangan adalah jurusan yang mempelajari tentang pengolahan bahan pangan menjadi produk jadi dan aman dikonsumsi. 

Namun, memang ada materi yang mempelajari tentang kandungan gizi makanan. Sehingga materi yang satu ini kadang membingungkan masyarakat kalau jurusan tersebut memiliki sebutan lain jurusan gizi.

Perlu diketahui kalau teknologi pangan adalah jurusan yang mengarah pada proses pengolahan saja dan termasuk dari ilmu pertanian. Sedangkan jurusan gizi mengarah pada nilai gizi suatu makanan dan termasuk dalam ilmu kedokteran. Jadi, jangan miskonsepsi, keduanya sangat berbeda.

Materi yang Diajarkan Hanya Memasak

Hanya dengan melihat jurusannya pangan, banyak yang mengira kalau jurusan tersebut hanya mengajarkan materi tentang memasak saja. Padahal yang mereka pikirkan adalah jurusan tata boga.

Teknologi pangan adalah jurusan yang mempelajari proses pengolahan bahan pangan. Seperti pengawetan makanan dan minuman, pembunuhan bakteri, pengemasan, dan sebagainya.

Prospek Kerja hanya Mentok di Quality Control

Masyarakat menganggap kalau mahasiswa teknologi pangan akan memiliki pekerjaan yang bayarannya biasa saja, seperti quality control. Padahal lulusan jurusan tersebut memiliki prospek kerja yang sangat luas. Seperti konsultan gizi pangan, pengembang produk pangan, dan wirausaha.

Perlu diketahui, setiap pekerjaan memiliki standar tersendiri. Semakin tinggi tanggung jawab prospek kerja yang dipilih, maka semakin tinggi tingkat profesional yang harus dimiliki. Itu juga berlaku untuk jurusan lain. Itulah 4 miskonsepsi masyarakat terhadap jurusan teknologi pangan. Hampir semua universitas di Indonesia membuka jurusan tersebut. Termasuk universitas swasta di Bandung. Jadi, miskonsepsi mana yang sering terdengar dari masyarakat di lingkungan tempat tinggalmu?