Burung Kedasih merupakan jenis burung yang bisa ditemui di berbagai tempat namun jarang ada yang mau memeliharanya. Hal ini disebabkan oleh kentalnya mitos akan suara khas Kedasih, burung pembawa pesan “kematian”. Suara burung Kedasih dikaitkan dengan berita kematian seseorang.
Entah mitos ini sungguhan atau hanya isapan jempol saja, kini burung Kedasih sudah sangat erat dengan citra yang buruk dan menyeramkan. Selain karena mitos tersebut, pasalnya burung Kedasih juga mempunyai suara yang memang mengerikan. Jika dipelihara suaranya dapat mengganggu suara burung lain.
Seperti apa sebenarnya suara burung Kedasih? Lalu, apakah mitos pembawa pesan kematian tersebut benar? Mari cari tahu dari ulasan di bawah ini seperti yang dilansir dari kacer.co.id!
Tentang Burung Kedasih
Suara khas Kedasih, burung pembawa pesan “kematian” bukanlah satu-satunya hal yang membuat burung ini terlihat mengerikan. Burung Kedasih yang memiliki nama latin Cuculus Merulinus, juga diketahui memiliki kebiasaan buruk sehingga burung ini terlihat seperti burung jahat.
Kedasih mempunyai kebiasaan buruk yakni membuang telurnya. Burung ini tidak pernah mendirikan sarang untuk membiarkan telurnya menetas atau membesarkan anaknya. Telur-telur yang dihasilkan ia buang ke sarang burung lainnya. Bukan sekadar menitipkannya saja, burung Kedasih bahkan membuang telur lain yang ada di sarang tersebut.
Alhasil, anakan burung Kedasih dibesarkan oleh jenis burung lain. Akan tetapi, anakan burung Kedasih tentu juga mewarisi sifat induknya. Anak burung Kedasih juga kejam sebab burung ini akan mengambil jatah makanan anak burung lainnya.
Tidak sampai di situ saja, anak burung Kedasih juga seringkali mencakar anak burung lain sampai mati. Kebiasaan burung Kedasih ini juga menambah kesannya yang kejam dan mengerikan. Meskipun memiliki sifat yang sama antara satu dan lainnya, burung Kedasih jarang ditemui hidup berkelompok.
Jenis burung ini lebih memilih untuk hidup menyendiri tanpa adanya kawanan. Biasanya, burung Kedasih sering terlihat di area pedesaan, perkebunan, hingga tepian hutan. Burung Kedasih senang bertengger di ranting pepohonan yang tinggi.
Mitos Suara Burung Kedasih sebagai Pembawa Pesan Kematian
Lantas, bagaimana dengan mitos suaranya yang membawa pesan kematian? Apakah hal itu benar? Sebenarnya, hingga saat ini belum ada studi maupun ilmu yang dapat membuktikan kebenaran dari mitos ini. Akan tetapi jika dikaitkan dengan kebiasaan buruknya, burung Kedasih memang burung pembawa “petaka”.
Burung Kedasih termasuk dalam jenis burung parasit. Kehadiran burung Kedasih dapat merugikan jenis burung lainnya. Suara burung Kedasih sendiri juga berbahaya untuk burung kicau. Bunyi kicauan dari burung Kedasih biasanya nyaring namun terkadang juga berupa siulan, deruan, hingga suara mengikik seperti orang tertawa.
Jika disandingkan dengan burung kicau, suaranya dapat merusak kualitas suara burung kicau. Alhasil, harga burung kicau bisa anjlok di pasaran. Inilah yang menyebabkan orang-orang bahkan pecinta burung enggan memelihara burung Kedasih.
Jadi, sudah tahu bagaimana suara khas Kedasih, burung pembawa pesan “kematian” kan? Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu pembaca, ya.